Naiknya Jokowi menjadi
RI-1 adalah sesuatu yang ajaib (miracle). Tak banyak pihak yang yakin
jika Jokowi berhasil menjadi Presiden. Menjelang Pilpres 2014 lalu,
Singapura, negara-negara Eropa dan Amerika, sangat yakin bahwa
Prabowolah yang menjadi penguasa Indonesia selanjutnya. Prediksi itu
membuat Singapura lebih banyak diam, kurang agresif dan enggan ikut
‘bermain’ di Pilpres 2014 lalu.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7dSelengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
Naiknya Jokowi menjadi
RI-1 adalah sesuatu yang ajaib (miracle). Tak banyak pihak yang yakin
jika Jokowi berhasil menjadi Presiden. Menjelang Pilpres 2014 lalu,
Singapura, negara-negara Eropa dan Amerika, sangat yakin bahwa
Prabowolah yang menjadi penguasa Indonesia selanjutnya. Prediksi itu
membuat Singapura lebih banyak diam, kurang agresif dan enggan ikut
‘bermain’ di Pilpres 2014 lalu.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
KETIKA JOKOWI ‘GILA’ DAN AHOK ‘BAJINGAN’, SKENARIO SINGAPURA ATAS
INDONESIA GAGAL
16 Mei 2016 14:37:11 Diperbarui: 25 Mei
2016 15:26:17 Dibaca : 371,362
Komentar : 216 Nilai : 129
Ketika
Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal
Presiden Jokowi (Kompas.com)
Naiknya
Jokowi menjadi RI-1 adalah sesuatu yang ajaib (miracle). Tak banyak pihak yang
yakin jika Jokowi berhasil menjadi Presiden. Menjelang Pilpres 2014 lalu,
Singapura, negara-negara Eropa dan Amerika, sangat yakin bahwa Prabowolah yang
menjadi penguasa Indonesia selanjutnya. Prediksi itu membuat Singapura lebih
banyak diam, kurang agresif dan enggan ikut ‘bermain’ di Pilpres 2014 lalu.
Dalam
strategi dan kebijakan politik luar negeri Singapura, Indonesia diprediksi
hingga sepuluh tahun ke depan, tidak akan banyak berubah. Dalam analisis para
pengambil kebijakan politik negeri Singa itu, Prabowo tidak akan mampu membuat
terobosan baru untuk memajukan Indonesia. Hal itu karena orang-orang di
sekitarnya dan lebih-lebih para elit pendukungnya, adalah orang-orang lama yang
terbiasa dengan gaya hidup priyayi dan akrab dengan korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN). Jika keadaan Indonesia seperti itu, maka Singapura tetap jaya
dan posisinya sebagai number one pengendali ekonomi ASEAN tak tergoyahkan dan
tanpa takut disaingi oleh Indonesia.
Selama
ini, Singapura sangat nyaman dan menikmati kemakmuran yang setara dengan negara
Barat. Salah satu penyebabnya adalah karena kebodohan negara tetangganya,
Indonesia. Kendatipun Singapura adalah negara yang miskin sumber daya alam,
namun berkat kelihaiannya, Singapura berhasil keluar sebagai negara maju dengan
pendapatan perkapita $ 40.000 dollar per tahun. Sekarang Singapura dikenal
sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di dunia, pusat bisnis, pusat teknologi
dan tempat penukaran mata uang asing terbesar ke empat di dunia dan menjadi
negara yang terkenal inovatif dan efisien dalam pengelolaan ekspor dan
pariwisata. Penduduk yang menetap di Singapura, sebagian kaum eksekutif elit
dari berbagai perusahaan multinasional kelas dunia.
Bagi
kaum kaya dan para pejabat Indonesia, Singapura adalah surga belanja, berobat
dan jalan-jalan. Ada 2,5 juta wisatawan Indonesia dari total 15 juta wisatawan
yang disedot oleh Singapura setiap tahun. Para pejabat dan orang-orang kaya
Indonesia menjadikan Singapura sebagai tujuan wisata luar negeri yang utama.
Mereka umumnya tinggal di hotel-hotel mewah atau tinggal di apartemen dan
kondominium yang telah mereka beli. Fakta menunjukkan bahwa sepertiga pemilik
property di Singapura adalah orang Indonesia.
Singapura
dalam dua dekade terakhir telah berhasil menyulap berbagai perguruan tingginya
menjadi yang terkemuka di dunia. Hal itu membuat 20 ribu pelajar Indonesia
memilih menempuh studi di berbagai universitas Singapura. Selain itu, Singapura
telah berhasil menyulap berbagai rumah sakitnya menjadi pusat pengobatan
terkemuka di Asia. Hal yang kemudian membuat ratusan ribu masyarakat Indonesia
berbondong-bondong ke Singapura setiap tahun untuk berobat. Berkat kemajuan
peralatan navigasinya, Singapura berhasil memperdayai Indonesia untuk menguasai
zona terbang yang mencakup wilayah Indonesia.
Menurut
data dari Kementerian Kesehatan, 50% pasien asing di Singapura berasal dari
Indonesia. Itu berarti bahwa duit Indonesia terus mengalir ke Singapura tiap
tahun. Karena Singapura sangat melindungi para investornya, maka tak heran jika
ada 4 ribu triliun Rupiah duit WNI diparkir di sana, termasuk aset para
koruptor. Bagi Singapura yang tidak mempunyai sumber kekayaan alam, aset
koruptor yang disimpan di negaranya merupakan investasi penting. Itulah
sebabnya Singapura tidak pernah mau menandatangi perjanjian ekstradisi para
koruptor dari negerinya ke Indonesia.
Situasi
politik yang kurang stabil di Indonesia, justru diinginkan dan akan
dimanfaatkan betul oleh Singapura. Jika terjadi huru-hara yang mengerikan di
Indonesia, pasti tujuan pertama WNI untuk menyelamatkan diri adalah Singapura.
Selain karena letak geografisnya yang dekat dengan Indonesia, juga tingkat
keamanan super tinggi yang dijamin oleh pemerintah Singapura. Fakta-fakta pesta
pora Singapura ketika Indonesia dilanda krisis dapat dilihat dari sejarah
kelabu Indonesia tahun 1998. Ketika Indonesia dilanda krisis 1997-1998,
Singapura benar-benar untung besar di tengah penderitaan Indonesia ketika itu.
Pada
saat itu, Singapura berhasil menjarah aset-aset Indonesia yang kemudian
mendatangkan keuntungan luar biasa bagi negeri itu. Aset-aset Indonesia yang
berhasil diembat oleh Singapura antara lain, Telkomsel, Indosat, BII, Bank
Danamon, dan lain-lain. Lewat Bank Internasional Indonesia (BII), Singapura
untung Rp 8,15 triliun karena menjual sahamnya ke Maybank senilai Rp 13,5
triliun. Padahal ketika Temasek membeli BII pada tahun 2003, Temasek hanya
mengeluarkan modal Rp 2,2 triliun. Hal yang sama dengan bank Danamon. Nilai
jual bank Danamon sekarang sudah mencapai Rp 50 triliun. Padahal ketika Temasek
membelinya pada tahun 2003 lalu, hanya senilai Rp 3,08 triliun. Tentu saja
Singapura sangat girang jika Indonesia bangkrut, karena akan menambah duit WNI
yang tersimpan di perbankannya.
Kesuksesan
Singapura mempecundangi Indonesia pada krisis tahun 1998 itu, dicoba diulangi
kembali pada tahun 2015, ketika Jokowi telah menjadi RI-1. Singapura kembali
mencoba untuk menggoyang perekonomian Indonesia dengan berbagai cara. Salah
satu ekonom ternama Nanyang Business School Singapore, Lee Boon Keng, melempar
isu menakutkan dengan mengatakan bahwa bahwa nilai tukar rupiah bisa ambruk
hingga Rp 25 ribu/dolar AS jika Federal Reserve mulai melakukan normalisasi
kebijakan moneternya.
Pernyataan
Lee Boon Keng itu, kemudian menimbulkan kekhawatiran di masyarakat Indonesia.
Di bulan Juli-Agustus 2015, masyarakat Indonesia ramai-ramai membeli dollar
Amerika. Akibatnya, nilai tukar Rupiah berhadapan dengan dollar pada akhir
September 2015 hampir menyentuh angka Rp. 15.000 Rupiah per dollar. Nah keadaan
inilah yang diinginkan Singapura. Jika Indonesia bangkrut, lalu warga kaya Indonesia
akan khawatir dan dipastikan terus memarkirkan dananya ke Singapura. Aksi busuk
yang dilakukan Singapura tidak hanya sekali saja seperti yang dilakukan oleh
Lee Boon Keng di atas. Pada 17 Juni 2015, Business Times, koran milik Strait
Times yang dikelola pemerintah Singapura secara terang menurunkan sebuah
artikel berjudul ‘Indonesia, Malaysia at risk of repeating 1997-98 meltdown”.
Isinya kurang lebih menegaskan bahwa Indonesia bersama Malaysia akan mengalami
krisis parah seperti pada tahun 1998. Jelas isu ini sengaja dilempar dengan
motif ekonomi. Karena jika Indonesia terkena krisis, Singapura bisa kembali
berpesta-pora menjarah aset-aset Indonesia yang luar biasa dan vital itu.
Skenario
Singapura untuk kembali membangkrutkan Indonesia di tahun 2015, ternyata gagal
berkat kejelian, keuletan dan optimistis besar Jokowi. Singapura rupanya lupa
bahwa Jokowi yang berhasil mengalahkan Prabowo, didukung luar biasa jutaan
rakyat Indonesia dari dalam dan luar negeri. Saat Pilpres 2014 lalu, jutaan
rakyat dilanda euforia gegap-gempita rela menggerakkan kaki-kaki mereka menuju
kotak suara dan antre untuk memberikan suaranya kepada Jokowi.
Daya
pikat Jokowi sebagai ‘sang harapan baru’ (new hope) sebagaimana ditulis oleh
majalah Times itu, adalah harapan baru rakyat Indonesia yang sudah lama dihina
negara lain termasuk negara kecil Singapura. Kini mereka ingin perubahan, ingin
merubah nasib lewat seorang pemimpin ndeso yang merakyat, bersih dan punya
impian besar ke depan. Kemenangan Prabowo yang sudah di depan mata pun, diambil
alih secara heroik oleh Jokowi lewat konser dua jari di Senayan dan blunder
kata ‘sinting’ Fahri Hamzah.
Sesaat
setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden, maka saat itu juga maka perang heroik
ala Jokowi mulai. Lewat ‘Jenderal’ wanita bermental baja, Susi Pudjiastuti,
Jokowi langsung menghajar perusahaan-perusahaan ikan di Thailand, Singapura,
Philipina, Singapura, China, Vietnam yang banyak bergantung pada hasil ikan
Indonesia. Negara-negara itu sekarang menjerit. Hingga kini sudah lebih 700
kapal milik negara asing telah ditangkap dan ditenggelamkan oleh Menteri Susi.
Jokowi
melancarkan perang ‘gila’ yang bersejarah untuk menyelamatkan kekayaan alam
Indonesia yang bernilai hampir 200 triliun per tahun dari pencurian ikan. Wajar
jika ada isu bahwa Menteri Susi mau disuap 5 triliun agar mau mundur dari kursi
menteri kelautan. Integritas Menteri Susi pun telah meluluhlantahkan para mafia
ikan di dalam negeri yang sebelumnya telah lama berpesta-pora atas hasil
kekayaan laut Indonesia. Pun Jokowi berani membubarkan Petral yang tidak
efisien yang berkantor di Singapura, membekukan PSSI dan melawan berbagai mafia
pangan.
Ketertinggalan
jauh Indonesia dari Singapura semakin melejit semangat ‘gila’ Jokowi untuk
memacu pembangunan infrastruktur. Jokowi kemudian secara masif membangun jalan
kereta api, jalan tol, jalan negara, tol laut, pelabuhan udara dan laut.
Dibangunnya infrastruktur yang menghubungkan seluruh pulau-pulau besar di
Indonesia jelas akan membuat geliat perekonomian Indonesia kembali lancar.
Biaya-biaya akan banyak terpangkas, waktu bisa lebih diperkirakan dan jauh
lebih efsien yang dampaknya ekonomi akan berkembang.
Dalam
impian Jokowi, jika waktu bongkar muat (dwelling time)sudah setara efisiennya
dengan Singapura, maka goyahlah perekonomian negara itu. Ketika efisiensi
bongkar muat tercapai dan setara dengan Singapura saja, maka bisa dipastikan
julukan pelabuhan di Singapura sebagai pelabuhan tersibuk akan pelan-pelan
pudar. Selain itu, ketika infrastruktur pada sektor pariwisata selesai, maka
wisatawan luar akan banyak tersedot ke Indonesia yang kaya akan budaya
sementara Singapura mulai pudar yang miskin budaya.
Kemudian
dalam hitungan tahun ke depan, Jokowi akan kembali mengambil alih penguasaan
zona terbang yang sekarang dikuasai oleh Singapura. Jokowi jelas geleng-geleng
kepala dan tidak habis berpikir, mengapa Indonesia setiap kali terbang di
wilayah sendiri harus lapor ke otoritas penerbangan Singapura. Ini jelas
benar-benar telah menginjak injak harga diri bangsa.
Gebrakan
hebat Jokowi dalam membangun infrastruktur, membasmi dan menghukum gantung para
pengedar narkoba dan melawan para koruptor mulai menunjukkan hasil. Lewat
berbagai kebijakan memangkas birokrasi yang mempermudah investasi, Indonesia
kini menjadi idola baru didunia investasi dan bukan lagi singapura. Sebagai
tindak lanjut dari julukan idola itu, Jokowi sekarang terus menyiapkan Bandar
udara Soekarno Hatta dengan melipatgandakan kapasitasnya, membuka berbagai
pelabuahan udara lain beskala dunia. Pelabuhan laut khusus barang Sei Mangke
bertaraf internasional di Sumatera Utara, adalah salah satu upaya menyaingi
Singapura di selat Malaka.
Ketika
ekonomi Indonesia bangkit, maka akan diikuti oleh kekuatan militer yang hebat.
Jika militer Indonesia kuat, maka bangsa lain seperti Singapura dan Malaysia
tidak lagi memandang remeh Indonesia. Sekarang, dengan anggaran yang masih
minim, Indonesia sudah bisa menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di
ASEAN dan urutan terkuat nomor 12 di dunia. Bisa dibayangkan jika Undang-undang
Tax Amnesty jadi disahkan, maka ada kemungkinan duit WNI sebesar 4.000 Triliun
di Singapura dan 11,4 ribu Triliun di seluruh dunia akan kembali ke Indonesia.
Itu jelas akan membuat pertumbuhan ekonomi dalam negeri melonjak tinggi di atas
12%, mengalahkan India dan Cina.
Sepak
terjang Jokowi di kancah nasional, terus diikuti oleh Ahok di ibu kota Jakarta.
Ahok jelas tidak keberatan ketika ada sebuah buku berjudul: “Ahok Sang Pemimpin
Bajingan” karya Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banjary
menjuluki Ahok dengan julukan ‘bajingan’. Dalam buku itu, dibeberkan bagaimana
Ahok sebagai pemimpin ‘bajingan’ dalam tanda petik menjadi pemimpin para
bajingan-bajingan di Jakarta.
Gaya
Ahok dalam memimpin ibu kota Jakarta memang luar biasa. Ia sama sekali tidak
mengenal takut untuk menggusur pemukiman kumuh di atas tanah negara, melawan
para preman, PKL liar, melawan anggota DPRD yang korup dan menegakkan aturan.
Ahok dengan kegilaannya dan ‘kebajingannya’, berusaha membangun Jakarta
menyaingi Singapura. Impian Ahok untuk mendirikan Rumah Sakit Kanker di Sumber
Waras terus menggebu walaupun terus ditentang oleh lawan-lawan politiknya.
Jelas
dalam menata wilayah Jakarta, Ahok memang harus gila dan harus ‘bajingan’.
Kelompok-kelompok yang selama ini nyaman berpesta-pora atas uang APBD Jakarta
terus menembak dan menyerang Ahok. Padahal misi besar Ahok-Jokowi adalah
menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota standar dunia (the world class
city). Impian untuk membangun Giant Sea Wall di Teluk Jakarta agar Jakarta
tidak tenggelam menjadi misi paling besar Ahok. Jika impian itu menjadi
kenyataan dalam hitungan tahun ke depan, maka Jakarta akan menyaingi Singapura
dengan segudang fasilitas standar dunia. Kelak, jika semuanya sudah ada di
Jakarta, maka rakyat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke Singapura, tidak
perlu studi ke sana karena kualitas yang sama ada di sini.
Impian
gila Jokowi menjadikan Indonesia negara maju bukan hanya mimpi atau isapan
jempol. Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia sangat berpeluang menjadi negara
tujuh besar kekuatan ekonomi dunia mengalahkan Jerman dan Inggris. Berdasarkan
riset the economist 2012, Indonesia diramalkan akan menjadi salah satu negara
maju dengan pendapatan perkapita 24 ribu dollar As perkapita pada tahun 2050.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 lalu sebesar 4,8 persen, menjadi salah
satu indikator bahwa negara ini memang sedang tumbuh. Bila Indonesia berhasil
membangun infrastruktur jalan darat dan laut, berhasil mengelola sumber daya
alam dengan efisien, maka Indonesia di mata dunia adalah masa depan. Sebuah
investasi yang menarik dan menguntungkan dan akan berperan sangat besar di
kawasan.
Nah
inilah yang menakutkan Singapura. Jelas bukan sekarang, tetapi 5-20 tahun lagi.
Singapura jelas ketakutan jika kejayaannya hilang sebagai pengendali
perekonomian di kawasan ASEAN. Jelas jika semua telah dimiliki oleh Indonesia,
maka peta penguasaan ekonomi ASEAN bahkan sampai Asia Pasifik akan berada di
tangan Indonesia. Maka tak heran jika Singapura mulai berpikir keras bagaimana
menina-bobokan Indonesia.
Para
agen-agen intelijen Singapura terus sibuk berpikir dan sibuk mengeluarkan dana
besar untuk membeli pejabat-pejabat yang bisa dibeli supaya melemahkan
pemerintahan yang ada. Mereka juga mempunyai koneksi LSM-LSM lapar di Indonesia
yang bisa berteriak keras yang terus menyerang pemerintahannya. Singapura
berani untuk melemahkan Indonesia karena negara kecil ini dibekingi oleh
sekutunya Amerika dan Inggris. Singapura pun belajar dari Israel di
Timur-Tengah yang mampu mendikte negara-negara tentangganya.
Caranya,
Indonesia terus diganggu dengan menghidupkan isu-isu sektarian, teroris dan
radikalisme melalui dana-dana yang disalurkan di berbagai LSM dan ormas-ormas.
Singapura bekerja sama dengan Barat akan terus berupaya agar Indonesia terus
ribut, berantem, lemah dan kehabisan energi. Dengam begitu Indonesia sulit
fokus memajukan perekonomiannya. Indonesia seperti sejarahnya pada masa lalu,
sibuk berkelahi, bertengkar dan lupa membangun bangsanya.
Itulah
sebabnya pemerintahan Jokowi terus melempar isu bangkitnya PKI. Itulah salah
satu cara melawan isu-isu sektarian dan radikalisme yang mungkin ikut
dilancarkan oleh bangsa lain. Padahal sebenarnya isu PKI itu hanya taktik
pemerintah untuk menghajar ormas-ormas yang berbaju keagamaan. Selama ini
pemerintah sulit membubarkan ormas-ormas atau berbagai organisasi itu karena
mereka memakai agama sebagai tamengnya. Maka cara menghajarnya adalah melempar
isu komunis kepada ormas-ormas itu sehingga pemerintah punya cara untuk
menekuknya atas nama ideologi juga. Jika isu-isu sektarian itu berhasil
dipadamkan pemerintahan Jokowi, maka pemerintah akan fokus membangun tanpa
gangguan.
Maka
ketika saya melihat etos kerja Jokowi dan Ahok yang luar biasa dalam membangun
bangsanya 1-2 tahun ini, saya akan berani menyebut keduanya ‘gila’ dan
‘bajingan’, dalam tanda petik. Jika kedua orang itu sudah ‘gila’ dan ‘bajingan’
dalam membangun bangsa ini, maka kepada yang lain, diharapkan bangun dari
tidur. Jangan hanya terus mengutuki kebodohan, kemiskinan, kemelaratan dan
kehinaan bangsa ini. Bangunlah dari tidurmu yang panjang, Singapura sedang
mengintai bangsa anda.
Salam
Kompasiana, Asaaro Lahagu Asaaro Lahagu /lahagu
TERVERIFIKASI
Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com Selengkapnya... IKUTI
Share Memuat... 0 Memuat... KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT
OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL humaniora jokowi ahok singapura
taxamnesty jakarta politik FOKUS TOPIK BANGUNAN LIAR PENYEBAB UTAMA BANJIR DKI
TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 1 Catatan Asaaro Lahagu: Pemerintahan Jokowi
Terus Melempar Isu PKI? Rahayu Setiawan 2016-05-23 04:34:46 NILAI : 129 Beri
Nilai Mualim Suryanto Aktual Wilhelmus Winfridus Ndoa Aktual Thomson Cyrus
Aktual pejalan damai Aktual rakyat jelata Aktual Cumakicau Kacau Aktual
Krakatau Media Group Aktual Andi Ansyori Aktual Selanjutnya KOMENTAR : 216
ahmad sutomblok 28 Mei 2016 22:32:06 Komentar dihapus Balas Lusia Anies18 Mei
2016 16:52:48 Mantap kali, analisis yg mantap, tp betulkah gencarnya isu pki
adl sekenario? Balas Asaaro Lahagu23 Mei 2016 08:16:25 Fakta menunjukkan bahwa
komunis sudah lama mati dan bahkan di negerinya sendiri. Lalu mengapa isu ini
tiba-tiba muncul dan terus dimunculkan? Beberapa analisis saya yang merupakan
kepingan-kepingan fakta menunjukkan bahwa itu sengaja dihembuskan utk menghajar
organisasi keagamaan yg berbaju agama. Terlalu beresiko jika nama disebut di
sini. Balas Lusia Anies25 Mei 2016 21:04:59 Waah sy makin penasaran pak,
mungkin kl boleh bisa dibagi penjelasannya lwt pesan yg lbh privat pak, biar
ngga terlalu beresiko :D Suami_intan24 Mei 2016 14:35:46
http://onemileatatime.boardingarea.com/2015/08/05/singapore-airlines-unprofitable/
http://www.bloomberg.com/news/articles/2016-05-23/empty-stores-multiply-as-singapore-no-longer-shoppers-paradise
Kebanggan Singapore adalah 2. 1, Surga belanja (Buat orang Indonesia) 2.
Singapore Airlines. Kedua duanya sedang mengalami kebangkrutan. Ini bukan kata
ane. Melainkan kata Bloomberg dan pakar lain lainnya. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/160756/indonesian-flights-will-be-free-from-singapore-air-traffic-control
Apalagi air corridor bakal diambil Indonesia begitu Pak Jokowi jadi presiden
2014 kemaren. CEpat atau lambat. Singapore akan menjadi negara yang tidak relevan.
Mari kita ikut berpartisipasi untuk tidak jalan jalan ke Singapura. Balas Azmi
Zulhilmi24 Mei 2016 08:46:48 mencerahkan... ijin share om... Balas edo
murtadha24 Mei 2016 08:40:57 Enak membacanya, tapi selalu saja ada yang
mengganjal, apakah ini timsesnya mereka, atau? Tapi yang jelas, enak tulisannya
untuk dibaca, thanks mas!! Balas rakyat jelata23 Mei 2016 14:29:52 aktual dan
mencerahkan bung asaaro...... teruslah 'membakar' kita semua, dgn pencerahan
berbalut indahnya nasionalisme, bravooooooooo Balas jufriadi Djunaid23 Mei 2016
14:01:03 Tulisan yang sangat bagus bung Balas eny mastuti23 Mei 2016 13:27:31
Selama ini saya yakin bahwa ide-ide "gila" Presiden Jokowi selalu
memiliki alasan "bawah laut" yang tak gampang dipantau dari
permukaan. Sebagai orang awam, tentu tak mudah saya menelusuri nya. Bahkan yang
lebih banyak saya dapati adalah tuduhan /fitnah yang muncul, atas setiap
kebijakan Presiden Jokowi. Nah...tulisan ini membuat saya bisa lebih memahami
"alasan bawah laut" itu. Terima kasih pencerahannya.... Balas
Krakatau Media Group23 Mei 2016 06:45:57 semoga tulisan diatas memberikan
inspirasi kepada para pengusaha atau politikus untuk menginvestasikan dananya
ke dalam negeri saja, dengan demikian negeri sendiri bila dibangun seperti
singapura akan jauh menguntungkan dan dapat diwariskan kepada
keturunanya...siapa tahu namanya akan dikenang oleh para keturunannya .. semoga
pemerintahan Jokowi bisa mewujudkan impian bangsa Indonesia dan disegani oleh
bangsa lain, biarpun masih ada yang tidak menyenanginya..http://goo.gl/qohFdB
Balas Asaaro Lahagu23 Mei 2016 08:50:50 Benar Bung Krakatau Media Group. Maka
hukum, infrastruktur, iklim investasi sedang direvolusi oleh Jokowi. Nantinya
tidak ada alasan untuk menyimpan duit di negara lain. Balas Andi Ansyori23 Mei
2016 05:57:56 Tulisannya kren ... mencerahkan.. Balas Asaaro Lahagu23 Mei 2016
08:49:12 Thanks Pak Andi. Balas Selanjutnya
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/ketika-jokowi-gila-dan-ahok-bajingan-skenario-singapura-atas-indonesia-gagal_573978a006b0bda707a61d7d

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda