Jumat, 02 Desember 2016

Ini Isi Surat Sri Bintang Pamungkas ke MPR dan Mabes TNI Cilangkap


Ini Isi Surat Sri Bintang Pamungkas ke MPR dan Mabes TNI Cilangkap

Sabtu, 3 Desember 2016 | 07:01 WIB
Lutfy Mairizal Putra Istri Sri Bintang Pamungkas, Ernalia Sri Bintang di depan pintu Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (2/12/2016)
DEPOK, KOMPAS.com — Sri Bintang Pamungkas ditangkap di kediamannya oleh kepolisian atas tuduhan makar. Saat ini, ia berada di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok.
Istri Sri Bintang Pamungkas, Ernalia Sri Bintang, menolak tuduhan makar yang ditujukan kepada suaminya.
"Mau makar pakai apa? Korek api, kembang api? Makar kan pakai senjata. Suami saya pakai pulpen dan otaknya," kata Ernalia di depan Marko Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (2/12/2016).
Ernalia menyebutkan, pada tanggal 1 Desember 2016, Bintang hanya mengantarkan surat bersama Dahlia Zein. Surat itu diantarkan Bintang ke Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Markas Besar TNI Cilangkap.
"Surat itu mau minta sidang istimewa dan mengembalikan UUD ke UUD asli. Itu kan hak rakyat," ujar Ernalia. (Baca: Istri Sri Bintang Bantah Suaminya Merencanakan Makar)
Kepada awak media, Ernalia menunjukkan surat tersebut. Berikut ini adalah isi surat yang dibawa oleh Bintang.
"Kepada Yth.: Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia d/a Gedung DPR/MPR-RI Jl. Jenderal Gatot Soebroto Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Bersama ini, kami dari kelompok Gerakan Nasional People Power Indonesia, yang merupakan gabungan dari beberapa exponen aktivis, sehubungan dengan situasi tanah air sekarang ini, sudah menyampaikan keinginan kami meminta kesediaan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk memanggil Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia guna menggelar Sidang Istimewa  Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (SI-MPR RI) sesegera mungkin.
Yaitu, dengan maksud menyelesaikan persoalan-persoalan Negara yang dari hari ke hari semakin berbahaya bagi kelangsungan jalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun tujuan akhir dari SI-MPR RI itu adalah untuk menghasilkan Ketetapan-ketetapan MPR-RI yang meliputi:
1. Menyatakan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945 Asli di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
2. Mencabut Mandat Presiden dan Wakil Presiden RI yang sekarang, masing-masing dijabat oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
3. Mengangkat Penjabat Presiden Republik Indonesia yang baru, yang sekaligus menjadi Ketua Presidium Republik Indonesia dengan wewenang menyusun Pemerintah Transisi Republik Indonesia.
Demikian permintaan kami, dengan harapan MPR-RI dapat memenuhinya dengan segera. Terima kasih atas segala perhatian dan kesediaannya.
Hormat saya, Sri-Bintang Pamungkas."
Kompas TV 10 Tokoh Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Makar


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Lutfy Mairizal Putra
Editor : Fidel Ali
Ada 21 komentar untuk artikel ini
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis.
Jordy Selembe Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:33
penghianat bangsa nih orang
Merdeka 2015 Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:26
PEOPLE LOVES JOKOWI !
Lantern Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:25
People power yg mana?ada brp? Lawan jutaan rakyat jokowi coba
Tri Haryanto Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:23
makanya jadi orang jangan reseh dan merasa sok pintar
Lantern Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:22
Emangnya lu SIAPA ...goblok ada2 aja
Petrus Sarwono Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:22
Sudahlah duduk manis aja biar gak gaduh
hendrik ang Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:19
Loh presiden kan di pilih secara demokrasi oleh mayoritas rakyat yg setuju jokowi jk, kenapa anda mau suruh MPR cabut mandat? Arti nya makar lah
Dixie Marshal Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:16
nenek ratna sarungpret terlalu nafsu kekuasaan hi hi hi
dee doang Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:13
Ibu ini sepertinya tidak mengerti atau sengaja bodoh
Aprianto R Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:12
Aneh nich orang
Dixie Marshal Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:16
nenek ratna sarungpret terlalu nafsu kekuasaan hi hi hi
dee doang Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:13
Ibu ini sepertinya tidak mengerti atau sengaja bodoh
Aprianto R Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:12
Aneh nich orang
Sodiq S Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:08
emangnye lo siape mau nurunun presiden yang dipilih rakyat langsung . lo mau dicincang orang se indonesia
Nas Roed Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:05
Sarua wae atuh ceu
Bragamoko Sabtu, 03 Desember 2016 | 08:03
ini perlu di tangkap dan diadili,masukan penjara
Dadang Qomarudin Sabtu, 03 Desember 2016 | 07:43
Virus negara yg harus d hilangkan
Slamet Raharjo Sabtu, 03 Desember 2016 | 07:31
Dasar pada ga punya otak presiden yg di pilih rakyat mau di goyang ,anda tdk hanya jadi musuh negara tapi musuh rakyat indonesia sadar itu
Kyle Katarn Sabtu, 03 Desember 2016 | 07:29
Sama kakek kakek saja rejim ini dibuat panik
Kyle Katarn Sabtu, 03 Desember 2016 | 07:29
Sama kakek kakek saja rejim ini dibuat panik